Sepi

By

·

1–2 minutes

Pagi memeluk sepi

mendung menggantung perlahan

rintik hujan menyelimuti gelap fajar

kuingat kau di sela sepi

kuciumi sedihmu di gelap pagi

kuratapi pergimu di tengah deraian hujan

aku tidak bisa tidak menitikkan air mata

untuk kebersamaan kita

yang tidak pernah terwujud nyata

 

Aku mengingatmu di tiap embun pagi

memelukmu di tiap mentari

mengintip kecil di pucuk pepohonan

menggenggam tanganmu

setiap burung nuri bernyanyi manja

satu hal yang bisa kulakukan untuk kita

aku tidak lupa

itu saja

 

Ditulis saat pagi berpelukan mesra dengan sepi

Yogyakarta, 7 Maret 2016

 

 

 

 

 

Leave a comment