Pagi memeluk sepi
mendung menggantung perlahan
rintik hujan menyelimuti gelap fajar
kuingat kau di sela sepi
kuciumi sedihmu di gelap pagi
kuratapi pergimu di tengah deraian hujan
aku tidak bisa tidak menitikkan air mata
untuk kebersamaan kita
yang tidak pernah terwujud nyata
Aku mengingatmu di tiap embun pagi
memelukmu di tiap mentari
mengintip kecil di pucuk pepohonan
menggenggam tanganmu
setiap burung nuri bernyanyi manja
satu hal yang bisa kulakukan untuk kita
aku tidak lupa
itu saja
Ditulis saat pagi berpelukan mesra dengan sepi
Yogyakarta, 7 Maret 2016

Leave a comment